Apa itu hukum Charles?
Hukum Charles adalah bagian dari teori termodinamika, yang menggambarkan bagaimana volume gas berubah dengan perubahan suhu pada tekanan konstan. Hukum ini dinamai fisikawan dan penemu Prancis Jacques Alexandre César Charles, yang melakukan serangkaian percobaan dengan gas pada akhir abad ke-18. Hukum Charles menyatakan bahwa volume gas ideal sebanding dengan suhu mutlaknya ketika tekanan tetap konstan. Sederhananya, jika suhu gas meningkat, volumenya akan meningkat, dan sebaliknya.
Hukum ini adalah bagian dari persamaan hukum gas ideal yang membantu menggambarkan perilaku gas di bawah berbagai kondisi. Jika Anda tertarik untuk memahami interaksi volume, suhu, dan tekanan secara lebih luas, Anda mungkin ingin mencoba kalkulator hukum gas ideal, yang memberikan perhitungan lengkap untuk berbagai keadaan gas.
Proses isokorik
Proses isokorik adalah proses termodinamika dimana volume sistem tetap konstan. Dalam kondisi seperti itu, perubahan panas secara langsung mempengaruhi suhu dan tekanan gas. Dalam proses isokorik, perubahan terjadi pada tekanan dengan volume konstan, menyoroti aspek lain dari fenomena termodinamika. Proses isokorik terkait erat dengan hukum Gay-Lussac, yang menyatakan bahwa pada volume konstan, tekanan gas sebanding dengan suhunya (P/T = konstan). Hal ini menunjukkan bagaimana tekanan meningkat dengan kenaikan suhu absolut.
Contoh proses isokorik dapat diamati dalam wadah yang tertutup rapat yang mengandung gas saat dipanaskan. Saat suhu gas meningkat, tekanan juga meningkat.
Sejarah hukum Charles
Hukum Charles pertama kali ditemukan secara eksperimen oleh Jacques Charles pada tahun 1787. Charles melakukan percobaannya menggunakan gas hidrogen untuk menunjukkan bagaimana suhu mempengaruhi volume gas. Investigasi ini adalah langkah penting dalam pengembangan pengetahuan tentang gas dan teori molekuler, yang berkontribusi pada kemajuan seluruh bidang sains.
Riset ini meletakkan dasar untuk pengembangan termodinamika dan penggunaan praktis gas, misalnya dalam aerostatika. Pada abad ke-18, salah satu eksperimen paling terkenal dilakukan oleh saudara Montgolfier, yang membangun balon udara panas pertama, yang terangkat dengan memanaskan udara.
Hukum Boyle dan hubungannya dengan hukum Charles
Hukum Boyle, juga dikenal sebagai hukum proses isothermal, menyatakan bahwa pada suhu konstan, volume gas berbanding terbalik dengan tekanannya . Bersama dengan hukum Charles, mereka membentuk komponen fundamental dari persamaan hukum gas ideal. Jika Anda ingin bereksperimen dengan perubahan ini, kunjungi kalkulator hukum Boyle. Ini akan membantu Anda menilai bagaimana tekanan berubah dengan perubahan volume sementara suhu tetap konstan.
Rumus
Hukum Charles dinyatakan sebagai berikut:
dimana:
dan adalah volume awal dan akhir dari gas,
dan adalah suhu awal dan akhir dari gas dalam Kelvin.
Satuan dan konversi
-
Volume (V): Biasanya diukur dalam liter (L) atau meter kubik (m³). Jika data Anda dalam satuan berbeda, seperti mililiter, Anda perlu mengonversinya ke liter (1 L = 1000 mL) untuk mematuhi standar yang diperlukan dalam persamaan fisik.
-
Suhu (T): Diukur dalam Kelvin untuk akurasi. Pastikan untuk mengonversi derajat Celcius ke Kelvin dengan menambahkan 273.15 (misalnya, 20 °C = 293.15 K).
Jika diperlukan konversi, Anda dapat menggunakan rumus:
Contoh
Contoh 1
Misalkan kita memiliki silinder gas dengan volume 5 liter pada suhu 300 K. Jika suhu meningkat menjadi 400 K, bagaimana perubahan volume gas jika tekanan tetap konstan?
Menggunakan rumus hukum Charles:
Sekarang selesaikan untuk :
Contoh 2
Sebuah tangki dengan gas memiliki volume 8 liter pada suhu 250 K. Setelah dipanaskan, volume meningkat menjadi 10 liter. Apa suhu baru dari gas tersebut?
Menggunakan rumus yang sama:
Selesaikan untuk :
Eksperimen Menarik
-
Balon udara panas Montgolfier: Pada akhir abad ke-18, saudara Montgolfier melakukan eksperimen dengan balon udara panas yang menunjukkan pentingnya praktis hukum Charles. Mereka memanaskan udara di dalam balon, yang meningkatkan volumenya dan mengurangi densitasnya, memungkinkan balon terangkat.
-
Eksperimen di Stasiun Luar Angkasa Internasional: Pengaturan eksperimental gas di stasiun luar angkasa menyelidiki bagaimana hukum-hukum, termasuk hukum Charles, berlaku di bawah kondisi mikrogravity. Ini membantu mempelajari perilaku gas di luar angkasa di mana tekanan dan suhu dapat berubah secara drastis.
Catatan
-
Suhu dalam hitungan: Selalu gunakan suhu dalam Kelvin. Ini menghilangkan kemungkinan suhu negatif, yang dapat menghasilkan hasil yang salah dalam perhitungan gas.
-
Kepatuhan hukum Charles: Berlaku untuk gas ideal, tetapi dalam kondisi nyata, ada deviasi yang mungkin mempengaruhi hasil. Sebaiknya terapkan hukum ini dalam kondisi di mana gas berperilaku ideal: tekanan rendah dan suhu tinggi.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
Bagaimana menemukan suhu akhir dari gas jika volume dan kondisi awalnya diketahui?
Untuk menemukan suhu akhir dari gas ketika volumenya berubah, gunakan rumus: .
Dalam satuan apa volume dan suhu harus diukur untuk penerapan hukum Charles?
Volume harus dikonversi ke liter atau meter kubik. Suhu harus disajikan dalam Kelvin untuk memastikan akurasi perhitungan.
Bagaimana hukum Charles berhubungan dengan hukum gas lainnya?
Hukum Charles adalah bagian dari persamaan hukum gas ideal, yang juga mencakup hukum Boyle dan Avogadro, menghubungkan volume, tekanan, dan suhu gas.
Apakah hukum Charles berlaku untuk gas nyata?
Hukum Charles dimaksudkan untuk gas ideal, tetapi pada suhu tinggi dan tekanan rendah, gas nyata dapat sesuai dengan hukum ini.
Mengapa penting menggunakan suhu dalam Kelvin?
Menggunakan Kelvin memungkinkan mempertahankan proporsionalitas langsung karena ini adalah skala suhu absolut, yang mencegah penggunaan nilai negatif.