Dasar-dasar dalam Bahasa Sederhana
Teorema Bayes membantu Anda menyesuaikan keyakinan berdasarkan informasi baru. Anggaplah itu sebagai alat matematika untuk menjawab: “Seberapa besar kemungkinan tebakan saya sekarang setelah saya melihat buktinya?”
Bayangkan Anda mencoba untuk memprediksi apakah akan hujan hari ini. Teorema Bayes menggunakan tiga informasi utama:
- Tebakan awal Anda (misalnya, 20% kesempatan hujan).
- Seberapa mungkin bukti itu jika tebakan Anda benar (misalnya, 90% kemungkinan awan gelap ketika hujan).
- Seberapa sering bukti tersebut terjadi secara umum (misalnya, 10% kemungkinan awan gelap pada hari apa pun).
Rumus ini menggabungkan informasi tersebut untuk memberi Anda probabilitas yang diperbarui:
Cobalah Kalkulatornya
Alat ini memungkinkan Anda menyelesaikan untuk nilai yang hilang. Isi saja tiga persentase (0–100%) dan pilih apa yang ingin dihitung:
Bidang | Artinya | Contoh (Prakiraan Hujan) |
---|---|---|
P(H): Prior | Keyakinan awal Anda sebelum bukti | 20% kemungkinan hujan hari ini |
P(E⎮H): Kemungkinan | Peluang melihat bukti jika tebakan Anda benar | 90% kemungkinan awan gelap jika hujan |
P(E): Bukti Total | Seberapa umum bukti tersebut secara keseluruhan | 10% hari-hari memiliki awan gelap |
P(H⎮E): Posterior | Keyakinan Anda yang diperbarui setelah bukti | Kalkulator mengatasinya! |
Contoh:
Jika Anda melihat awan gelap (bukti), kalkulator mungkin memberi tahu Anda kemungkinan hujan melonjak dari 20% menjadi 64%.
Contoh dalam Kehidupan Nyata
1. Tes Medis: Mengapa “95% Akurat” Bisa Menyesatkan
- Prior: Hanya 1% orang memiliki Penyakit X.
- Kemungkinan: Tes ini 95% akurat untuk pasien yang sakit.
- Alarm Salah: Tes ini salah 5% untuk orang yang sehat.
- Bukti Total:
- Keyakinan Diperbarui:
Tes positif hanya berarti risiko 16%, bukan 95%!
2. Email Spam: Bagaimana “Gratis” Memicu Filter
- Prior: 2% email adalah spam.
- Kemungkinan: 80% email spam mengatakan “gratis.”
- Alarm Salah: 0,1% email nyata mengatakan “gratis.”
- Keyakinan Diperbarui:
Email dengan “gratis” memiliki kemungkinan 94% spam.
Panduan Kalkulator Langkah-demi-Langkah
Skenario: Anda ingin mengetahui kemungkinan memiliki alergi langka (prior 1%) setelah hasil tes positif (tes 90% akurat untuk kasus sebenarnya, 8% positif palsu).
- Masukkan Prior:
1%
(seberapa umum alergi tersebut). - Masukkan Kemungkinan:
90%
(akurasi tes jika Anda alergi). - Masukkan Bukti Total:
- Hitung Posterior:
Hasilnya: Tes positif hanya berarti kemungkinan 10% bahwa Anda benar-benar memilikinya!
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
- Mengabaikan Tingkat Dasar: Jangan lupakan probabilitas awal (misalnya, penyakit langka tetap langka bahkan dengan tes positif).
- Membingungkan “Akurasi”: “Akurasi 95%” dari tes tidak berarti peluang 95% Anda sakit—itu bergantung pada seberapa umum penyakit tersebut.
- Lupakan Positif Palsu: Selalu tanyakan, “Seberapa sering bukti ini terjadi secara kebetulan?”
Mengapa Teorema Bayes Penting Saat Ini
- Rekomendasi AI & Netflix: Memperbarui prediksi berdasarkan apa yang Anda tonton.
- Mobil Swakemudi: Menyesuaikan keputusan menggunakan data sensor waktu nyata.
- Pengujian COVID: Membantu menafsirkan hasil dalam kelompok berisiko rendah vs. tinggi.
FAQ
Bisakah saya menggunakan persentase daripada desimal?
Ya! Kalkulator ini berfungsi dengan input 0–100% (tidak perlu 0,05 = 5%).
Bagaimana jika saya tidak tahu “Bukti Total”?
Pilih “Hitung P(E)” dalam alat. Ini menggunakan:
Apakah Teorema Bayes berfungsi untuk beberapa pembaruan?
Tentu saja! Gunakan posterior (keyakinan terbaru) sebagai prior baru Anda untuk bukti berikutnya.